Thursday, November 1, 2012

MEMBENTUK PEKERJA YANG BERPERILAKU AMAN DAN BERBUDAYA K3


Menerapkan dan membangun system manajemen K3 di perusahaan harus memperhatikan strategi dan perencanaan yang baik. Strategi dan perencanaan yang kuat dan terarah tentunya harus benar-benar dibangun berdasarkan pemantauan dan pengukuran-pengukuran awal kondisi actual yang ada dilapangan. Utamanya berkaitan dengan perilaku dari masing-masing individu.

Penerapan program K3 akan selalu menghadapi kesulitan saat bersentuhan dengan individu-individu. Karena persepsi dan penerimaan individu terhadap suatu pekerjaan selalu melahirkan sikap dan motivasi yang berbeda. Hal ini akan sangat bergantung pada latar belakang dari masing-masing inividu tersebut. Karena hal ini sangat menentukan sekali pada eksekusi setiap program yang ada terutama di area kerja.

Oleh karena itu perilaku yang aman dari tiap individu harus bisa dibangun dari level terbawah guna meminimalisasikan terjadinya kecelakaan kerja.. Namun hal ini tidaklah cukup. Diperlukan tidak sekedar perilaku aman dari individu untuk menciptakan budaya kerja yang aman. Karena apa yang ada diarea kerja adalah kerja tim. Setiap individu yang ada terikat dalam sebuah tim kerja. Sehingga untuk menciptakan budaya aman yang terpadu, maka bukan hanya perilku aman dari individu yang harus diperhatikan, melainkan juga interaksi masing-masing individu dengan timnya. Segala keberhasilan tiap individu dalam bekerja dapat dilihat dari keberhasilan timnya. 

Apabila perusahaan mampu membangun dan mengembangkan perilaku aman individu dan kemudian meng-integrasikan menjadi pilar-pilar “budaya aman” di perusahaan, maka perusahaan akan mampu mencapai target “Zero accident” yang sesungguhnya. Bukan sekedar pencapaian yang berdasarkan kebetulan semata, tetapi benar-benar dibangun dari budaya perilaku yang aman. Juga bukan dari memainkan (apalagi memanipulasi) data-data kejadian kecelakaan kerja (suatu response yang terlambat, karena sudah jatuh korban). Akan tetapi benar-benar “zero accident” yang muncul akibat dari tercapainya “zero unsave action” atau nihil perilaku yang tidak aman.

Bagi perusahaan terciptanya budaya  K3 perusahaan dan tercapainya “Zero Accident” melalui budaya kerja yang aman dari individu dan tim tentunya merupakan prestasi yang sesungguhnya. Tentu saja membutuhkan energi yang besar, perjuangan yang terus-menerus, komitmen dari seluruh personil, motivasi dan juga waktu. Namun hasil dari itu semua tentunya akan benar-benar memberikan kontribusi yang bisa dirasakan dan berdampak langsung bagi perusahaan. Selain  akan meningkatkan produktifitas perusahaan, juga meningkatkan kepercayaan dari pelanggan yang akan menjadi semakin kuat. Tentunya hal akan menjadi jaminan keberlangsungan dan perkembangan  bisnis perusahaan dan kesejahteraan karyawannya ke depan.


No comments:

Post a Comment